Situs Pariwisata Indonesia | Lokasi Pariwisata dan Kuliner yang ada di Indonesia, Pariwisata, Wisata Indonesia

7:02 PM
0
(14/03/15), Kedung Tolok atau dahulunya sering disebut oleh masyarakat sekitar dengan sebutan Curug Kajor atau Curug Siluk adalah tujuan tim goweswisata kali ini yang masih dalam misi mencari lokasi air terjun-air terjun tersembunyi di Yogyakarta hehe…:)

Jika biasanya untuk menuju ke lokasi air terjun kita butuh ekstra perjuangan menghadapi rute menanjak, namun pada tujuan goweswisata ke Kedung Tolok ini semua hal menakutkan tersebut tidak terjadi. Kondisi rute menuju ke tempat ini hampir 98% flat (aman pokoknya)

Nilai plus lainnya dari tempat ini adalah lokasinya yang ternyata tidak terlalu jauh dari pusat kota Jogja, mungkin hanya sekitar 23km saja, baiklah tanpa basa-basi silahkan nikmati cerita petualangan goweswisata kami ke Kedung Tolok :)

Peta menuju lokasi ini


Start yang awalnya direncanakan pukul 07.00 WIB seketika berubah mundur karena tiba-tiba jam 06.00 WIB hujan turun mengguyur Kota Yogyakarta (padahal saya sudah selesai siap-siap, hanya tinggal berangkat saja, terpaksa menunggu dulu jadinya), akhirnya kurang lebih pukul 07.30 WIB barulah hujan reda, hanya tersisa gerimis sangat kecil saja namun langit sudah mulai cerah dan matahari sudah terlihat menampakkan dirinya, baiklah saatnya berangkat

Dari basecamp goweswisata sepeda saya arahkan ke selatan melalui Gambiran menuju perempatan ringroad selatan (Terminal Bus Giwangan), dari Giwangan masih terus saja ke arah selatan sampai Pasar Imogiri, setelah melewati Pasar Imogiri di depan akan bertemu pertigaan (jika lurus ke arah makam raja-raja, ke kanan menuju SPN Selopamioro) ambil ke kanan sampai pertigaan berikutnya kemudian belok ke kiri menuju arah Selopamioro (sama seperti rute menuju Jembatan Gantung Selopamioro, lihat post terdahulu) ikuti jalan saja sambil melihat pemandangan persawahan warga yang terhampar di sepanjang sisi jalan

Tak berapa lama nanti kita akan sampai di Jembatan Siluk


Tepat setelah Jembatan Siluk akan bertemu percabangan jalan (pertigaan), kalau ke kanan ke arah Goa Cerme, sedangkan lurus menuju Selopamioro, ambil arah lurus ke arah Selopamioro


Terus saja sampai ketemu SD Siluk di sisi kanan jalan


Dari SD Siluk masih terus melewati jalan yang sedikit menanjak dan berbelok ke kanan, tidak jauh dari situ akan menemui percabangan jalan seperti ini


Ambil arah kanan, masuk ke Padukuhan Kajor Kulon dan ikuti jalan saja, nanti setelah turunan yang berbelok kita akan menjumpai masjid dan lapangan seperti ini di sisi kiri


Setelah masjid cukup ikuti jalan sampai pertigaan yang kedua (patokan mudahnya pertigaan yang berada tepat sebelum jalanan menanjak), kemudian belok ke kanan melalui jalan cor


Sampai nantinya melihat jembatan kecil di sisi kanan, lalu masuk menuju arah jembatan dan ikuti jalan cor lurus saja


Setelah mentok bukit, kemudian belok ke kiri dan lurus saja ikuti jalan sampai mentok



Dan akhirnya tadaaaaaaa…sampai deh di Kedung Tolok


Sewaktu kami kesini tempat ini masih sepi sekali, tidak ada pengunjung yang lainnya, mungkin karena tidak adanya penunjuk arah yang menginformasikan jika ada lokasi wisata air terjun di daerah ini, dan sepertinya memang kurang atau belum di promosikan, sehingga bagi orang-orang yang melalui atau menuju arah Selopamioro mereka biasanya hanya tahu mengenai Jembatan Gantung Selopamioro saja

Fasilitas yang ada di sekitar lokasi ini pun hanyalah area kecil untuk parkir kendaraan roda dua (dan sepertinya itu pun baru saja dibuat), tidak ada toilet umum, sehingga bagi kalian yang ingin basah-basahan atau main air maka untuk menggunakan toiletnya harus meminta ijin ke rumah warga setempat


Kedung Tolok mempunyai beberapa tingkatan (sekitar 3 tingkat), namun untuk menuju ke tingkat teratas belum ada jalannya, sehingga saya pun akhirnya hanya berkeliling hingga ke tingkat kedua saja


Air yang mengalir di Kedung ini juga cukup deras, entahlah apakah memang biasanya juga deras seperti ini ataukah disebabkan karena selama beberapa hari terakhir ini hujan selalu turun mengguyur kota Yogyakarta sehingga meningkatkan jumlah debit airnya




Untuk kedalaman kedung atau kolamnya sendiri di beberapa bagian berbeda-beda, di bagian pinggiran hanya sekitar sepaha orang dewasa, entahlah dengan bagian tengahnya, yang pasti lebih dalam sehingga bagi yang tidak bisa berenang harus berhati-hati


Tenang, masih alami dan sepi, suasana seperti inilah yang selalu saya cari :)


Setelah puas mendokumentasikan kedung yang berada di tingkat terbawah, saatnya mencoba memanjat menuju ke tingkat kedua. Kedung di tingkat kedua ini dinamakan Kedung Kempul


Treking menuju Kedung Kempul yang berada di tingkat kedua bisa melalui jalur di sisi kanan air terjun berupa jalan setapak tanah, namun harus tetap berhati-hati karena medan yang licin dan seperti ini


Kedung Kempul yang berada di tingkat kedua



Dari tingkat kedua ini kita bisa melihat derasnya aliran air yang mengucur dari tingkat teratas, sayangnya tidak ada jalan menuju kesana selain harus memanjat bebatuan yang licin


Cerukan-cerukan yang berada di tingkat kedua, airnya masih sangat bersih dan dingin lho



Kedung atau kolam yang berada di tingkat kedua ini juga cukup dalam, tidak begitu besar namun licin sehingga tidak aman untuk berenang, satu-satunya kolam yang bisa digunakan untuk berenang hanyalah kolam yang berada di tingkatan terbawah


Tips jika ingin berkunjung ke tempat ini :

- Lokasi ini bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat (untuk kendaraan roda empat harus agak berhati-hati karena di beberapa titik medan yang dilalui agak menyempit)
- Karena lokasinya yang masih tersembunyi dan promosi yang belum maksimal maka tidak ada biaya retribusi parkir maupun tiket masuk
- Bagi yang membawa sanak saudara yang masih kecil maka perlu pengawasan ekstra, karena derasnya aliran air di Kedung Tolok, serta di beberapa titik kolamnya mempunyai kedalaman yang cukup dalam
- Belum ada fasilitas toilet umum, sehingga untuk kegiatan bilas atau mandi bisa menggunakan toilet yang ada di rumah warga sekitar (minta ijin terlebih dahulu)
- Lebih baik membawa atau menggunakan sandal gunung karena batuan kedung yang licin
- Membawa makanan dan minuman sendiri, belum ada warung di sekitar lokasi
- Karena ketiadaan fasilitas tempat sampah di sekitar lokasi maka diharapkan membawa kantung plastik sendiri untuk menaruh sisa sampah yang kalian bawa, untuk berikutnya bisa di buang di tempat sampah milik warga sekitar (jangan buang sampah sembarangan)
- Tidak berbuat mesum
- Dan yang terpenting ingat bahwa vandalisme corat-coret tidak akan membuat kalian menjadi orang keren, itu bukanlah perbuatan keren melainkan perbuatan sangat bodoh, jika kalian ingin menjadi orang yang keren maka corat-coretlah di sebuah buku atau menulislah di blog dan buat tulisanmu menjadi hal yang dapat menginspirasi secara positif bagi orang lain

Seorang petualang sejati tidak akan pernah melakukan hal-hal yang dapat merusak keindahan alam, karena ia tahu bahwa antara dirinya dan alam terdapat sebuah ikatan yang saling membutuhkan, sehingga satu-satunya yang ia tinggalkan setelah mengunjungi suatu tempat hanyalah jejaknya, dan yang ia bawa dari tempat tersebut hanyalah berupa dokumentasi foto dan memori atau cerita mengenai perjalanannya

Sampai jumpa lagi dan nantikan petualangan goweswisata berikutnya :)

0 comments:

Post a Comment