Gua Sentono
Apa yang anda pikirkan jika mendengar kata “Gua” atau “Goa”? biasanya sebagian besar dari kita pasti membayangkan sebuah Gua alam yang besar dimana didalamnya banyak terdapat stalaktit dan stalakmit
Tetapi lain halnya dengan Gua Sentono yang berlokasi di Dusun Sentonorejo, Kelurahan Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini. Berada tidak jauh dari lokasi Candi Abang (akan dibahas pada post tersendiri), Gua Sentono adalah salah satu situs purbakala cagar budaya berupa sebuah bukit cadas yang dipahat sedemikian rupa hingga berbentuk seperti Gua
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Daerah Istimewa Yogyakarta, diperkirakan bahwa pendirian Gua Sentono tidak jauh berbeda dengan masa pendirian Candi Abang (782 Masehi) atau sekitar abad ke 9 dan 10 zaman Kerajaan Mataram Kuno
Gua ini terdiri dari tiga buah Gua yang dipahatkan pada dinding sebuah bukit batu cadas dengan mulut Gua menghadap kearah barat dan terletak dalam satu deretan yang sejajar dari arah utara ke selatan
Pada Gua pertama yang berada paling utara (berada dekat papan nama Gua), didalamnya terdapat relief arca dewa-dewa umat Hindu seperti Durga dan Agastya yang berjumlah empat buah (dua relief arca berada di dinding dalam sisi utara Gua, dan dua lagi di dinding dalam sisi selatannya). Sayangnya relief-relief tersebut mengalami banyak kerusakan terutama pada bagian wajah, entah karena faktor usia dan cuaca, atau mungkin juga karena ulah tangan jahil pengunjung. Sedangkan didalam Gua sendiri terdapat artefak berupa Lingga dan Yoni yang merupakan lambang dari Dewa Siwa (juga merupakan simbol dari alat kelamin laki-laki dan wanita)
Lingga dan Yoni yang berada didalam Gua
Relief yang berada di dinding sisi utara Gua
detailnya
Relief yang berada di dinding sisi selatan Gua
Detailnya
Di Gua kedua yang berada diposisi tengah, pada dinding bagian belakang (timur)nya terdapat relief yang mengambarkan tiga orang tokoh, dimana tokoh yang berada diposisi tengah berada dalam posisi duduk, dan diapit oleh tokoh lain di sebelah kanan dan kirinya yang berada dalam posisi berdiri. Didepan tokoh bagian tengah ini terdapat artefak Lingga dan Yoni. Didepan Gua tengah ini juga terdapat cerukan pada lantainya yang berbentuk segi empat, yang kemungkinan berfungsi untuk menampung air pada saat pemujaan Lingga dan Yoni
Gua yang berada di posisi tengah
Gua terakhir yang berada di bagian paling selatan dari keseluruhan deretan Gua Sentono, pada dinding bagian belakang (timurnya) terdapat relief yang kemungkinan menggambarkan kura-kura atau penyu, tetapi relief ini tampak belum jadi. Pada bagian tengah lantai Gua terdapat lubang berbentuk segi empat yang kemungkinan digunakan untuk menempatkan objek pemujaan
Berdasarkan adanya relief-relief dewa dan simbol dari Dewa Siwa maka dapat disimpulkan bahwa Gua ini pada zamannya kemungkinan besar digunakan sebagai tempat beribadah atau pemujaan yang bersifat Hindu terhadap sosok Dewa Siwa
Untuk menuju ke lokasi Gua ini cukup mudah jika menggunakan kendaraan pribadi (karena tidak ada angkutan umum yang secara khusus melewati lokasi ini), jika dari Yogyakarta melewati perempatan JEC, lurus saja kearah timur (Blok O), nanti ketemu pertigaan belok kanan, ketemu perempatan belok kiri melewati pos Angkatan Udara, ikuti jalan saja lurus sampai melewati pasar-pabrik-makam-jembatan,nanti dikejauhan terlihat bukit lokasi candi abang,belok kanan menuju arah bukit (Desa Sentonorejo), papan penunjuk lokasi pun akan terlihat dipinggir jalan
Selamat berpetualang…:)
Dengan mengunjungi obyek wisata bersejarah seperti ini dan menjaga keasliannya maka kita pun akan semakin mengenal dan mencintai serta mengetahui alasan kenapa kita harus mencintai dan bangga menjadi orang Indonesia
Tambahan sumber referensi :
- http://www.tembi.org/situs-prev/gua_sentono.htm
- http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_Gua_Sentono
0 comments:
Post a Comment